Midodareni adalah sebuah acara dari masyarakat adat Jawa yang sudah sangat terkenal. Upacara ini dilakukan sebagai bagian dari ritual pernikahan yang dilakukan oleh mempelai perempuan. Acara ini dilakukan bagi kalangan masyarakat di Jawa Tengah. Midodareni sendiri adalah bahasa Jawa yang artinya adalah bidadari. Dalam tradisi masyarakat Jawa Tengah midodareni adalah acara yang dipercaya untuk mempercantik calon mempelai. Saat acara berlangsung dipercaya para bidadari turun ke bumi dan membuka jalan bagi pengantin perempuan agar lebih cantik ketika pernikahan sedang berlangsung. Saat upacara ini berlangsung maka para bidadari akan membuat para pengantin jadi lebih cantik. Mereka akan memberikan wahyu pada pengantin untuk bisa menyempurnakan kecantikan mempelai perempuan saat mereka akan menikah.
Ketentuan Midodareni Calon Pengantin
Saat malam midodareni ini berlangsung. Kamar pengantin perempuan akan didekorasi dengan baik memakai bunga-bunga cantik dan wangi. Kamar si mempelai wanita ini sendiri yang akan digunakan untuk melakukan upacara midodareni sesuai adat yang dimiliki oleh pengantin Jawa tengah. Saat midodareni ini dilakukan keluarga besar pengantin laki-laki akan datang berkunjung ke pihak perempuan. Saat kunjungan ini dilakukan mempelai wanita tidak diperkenankan untuk turut hadirĀ mereka harus di kamar yang telah didekorasi dengan bunga. Untuk mendapatkan bunga yang cantik dan segar keluarga pengantin bisa menggunakan layanan papan bunga kudus untuk mendapatkan bunga yang cantik dan berkualitas. Bunga yang digunakan juga harus bunga yang masih segar dan asli agar aura kecantikan mempelai wanita terpancar.
Ketika prosesi ini dilakukan maka pihak mempelai laki-laki juga tidak bisa bertemu dengan mempelai perempuan. Hanya keluarga perempuan saja yang akan bisa bertemu dengan pihak keluarga laki-laki. Acara ini juga dilakukan bersamaan dengan acara seserahan dari pihak laki-laki ke perempuan. Seserahan ini sendiri sifatnya fleksibel yang mana antara satu pengantin dan pengantin lainnya tidak akan sama. Biasanya seserahan ini adalah hasil kesepakatan dari dua belah pihak. Seserahan ini sendiri biasanya terdiri dari perlengkapan pihak perempuan serta tambahan lain yang sesuai dengan permintaan. Yang jadi harus diperhatikan ketika acara midodareni ini adalah kesempatan untuk bertemu antara mempelai pria dan wanita. Jika terjadi pertemuan sebelum pernikahan terjadi maka hal itu dipercaya akan mendatangkan nasib buruk untuk proses pernikahan. Karena itu lah midodareni menjadi prosesi yang sakral dan wajib untuk dilakukan dengan baik.
Tahapan Acara Midodareni
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh calon pengantin dalam hal ini. Tahapan yang pertama adalah kedatangan calon mempelai laki-laki ke rumah calon mertua dari pengantin perempuan. Tahapan ini disebut dengan tahapan jonggolan. Ketika acara ini berlangsung pihak laki-laki akan datang dan menunjukkan kemantapan hati mereka untuk meminang si anak perempuan keluarga tersebut. Pada proses ini pihak mempelai laki-laki akan menunggu di beranda rumah dan suguhi air putih dari pihak keluarga wanita sebagai simbol dia telah diterima. Lalu rangkaian acara selanjutnya adalah tantingan. Pada acara ini mempelai perempuan yang tidak diperbolehkan keluar dari kamar akan kembali ditanyakan kemantapan hatinya untuk menikah dengan lelaki pilihan mereka. Mempelai perempuan akan memantapkan hati dan ikhlas menyerahkan pada orang tua. Tahapan akhir dari acara ini adalah penyerahan catur wedha. Catur wedha ini adalah wejangan yang dilakukan oleh ayah pihak perempuan pada calon pengantin yang berisi berbagai petuah serta nasihat akan pernikahan.