Apakah benar, ada makanan yang menentukan jenis kelamin anak? Banyak pasangan yang ingin memiliki keturunan. Dan tak sedikit pula yang mengidamkan anak laki-laki atau perempuan. Tak heran jika mereka mengupayakan banyak cara agar keinginan mereka tersebut dapat terwujud.
Pada dasarnya pembentukan jenis kelamin janin didasarkan oleh sperma X (pembawa unsur jenis kelamin perempuan) dan sperma Y ( pembawa unsur jenis kelamin laki-laki). Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi berhasilnya proses pembuahan tersebut. Salah satunya adalah faktor makanan yang dikonsumsi oleh pasangan suami istri.
Makanan yang dikonsumsi oleh wanita akan mempengaruhi kadar asam-basa vagina. Sperma yang membawa unsur jenis kelamin laki-laki ( sperma Y) hanya tahan pada kondisi basa. Sehingga jika ingin memiliki anak laki-laki, maka calon ibu harus berusaha agar suasana vagina ada pada kondisi basa saat pembuahan.
Teorinya, jika ingin memiliki anak laki-laki maka ibu harus banyak mengkonsumsi daging merah. Dengan begitu, kondisi vagina akan lebih cenderung ke basa. Ini yang membuat memiliki peluang lebih besar dalam membuahi sel telur. Sehingga diharapkan janin yang terbentuk akan memiliki jenis kelamin laki-laki.
Selain daging merah, masih ada beberapa jenis makanan lain yang bisa dikonsumsi. Seperti buncis, kacang panjang, edamae, terong, timun dan wortel. Seafood juga dapat dijadikan alternatif lauk pauk saat menjalani program hamil anak laki-laki.
Namun, pada hakikat nya manusia hanya bisa berusaha. Selebihnya sudah di luar kuasa. Apapun hasilnya, bukan kah anak adalah anugerah dari Yang Maha Esa? Tak perlu ditawar.